TuanGuru Haji Umar dilahirkan di Desa Kelayu Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur NTB sekitar tahun 1208 H. (1789 M) dari pasangan Kyai Retane alias Syekh Abdullah dan Hajjah Siti Aminah. Dalam konteks sosial-keagamaan leluhurnya terkenal 'alim dan taat menjalankan syari'at agama Islam. Mereka tergolong bergaris keturunan darah biru
tarekat Naqsabandiyah yaitu Syekh Abdul Wahab Rokan. Syekh Abdul Wahab Rokan Deskripsi mengenai pendiri kegiatan tarekat Naqsabandiyah di Besilam penting untuk dijelaskan karena dalam praktik suluk penting untuk mengetahui silsilah Tuan Guru yang nantinya dapat menjelaskan mengenai kegiatan suluk, ajaran suluk hingga pada pilihan untuk melakukan kegiatan suluk. Menurut Said 197614 almarhum Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidi Naqsabandi atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Tuan Guru Babussalam Besilam”, adalah seorang pemimpin tarekat Naqsabandiyah dan juga sebagai tokoh perjuangan perintis kemerdekaan. Pada tahun 1869, dalam usia 58 tahun Syekh Abdul Wahab Rokan membangun sebuah kampung di wilayah Kubu yang diberi nama “Kampung Mesjid”. Kampung yang didirikan oleh Syekh Abdul Wahab Rokan ini kemudian dijadikan sebagai basis usaha dalam menyebarluaskan agama Islam ke daerah- daerah sekitarnya, seperti Kualuh, Panai, Bilah, Kota Pinang, Labuhan Batu, Dumai, Bengkalis, Pekanbaru bahkan sampai ke negeri seberang Malaysia. Dalam perjalanan syiar agama yang dilakukan oleh Syekh Abdul Wahab Rokan sampailah di daerah Langkat, kemudian di daerah Langkat ini Syekh Abdul Wahab Rokan diberi beberapa pilihan lokasi untuk membangun madrasah oleh Sultan Langkat. Beberapa pilihan tersebut tidak dianggap tidak sesuai oleh Syekh Abdul Wahab Rokan karena kondisinya yang ramai dan sibuk pada waktu itu. Menurut cerita masyarakat Besilam, kemudian rombongan Syekh Abdul Wahab Rokan bersama Sultan Langkat menyusuri sungai Batang Serangan Universitas Sumatra Utara menuju daerah hulu sungai, dalam perjalanan tersebut rombongan berhenti di sebuah tempat di seberang sungai Besilam. Syekh Abdul Wahab Rokan kemudian meminta kepada Sultan Musa Al Muaazzamsyah untuk dapat menjadikan wilayah tersebut menjadi perkampungan dan Sultan Musa Al Muaazzamsyah mengabulkan permintaan tersebut dengan mewakafkan wilayah itu kepada Syekh Abdul Wahab Rokan. Silsilah Tarekat Syekh Abdul Wahab Rokan Dalam suatu pengajaran tarekat selain mempelajari ilmu agama juga penting untuk mengetahui silsilah “Tuan Guru”, hal ini dimaksudkan agar ilmu agama yang dipelajari merupakan ilmu agama yang diturunkan secara turun- temurun oleh “Tuang Guru”. Adapun silsilah tarekat Syekh Abdul Wahab Rokan sebagaimana ditulis oleh Said 1976106 adalah 1. Nabi Muhammad 2. Abu Bakar Shiddiq 3. Salman Al-Farisi 4. Qasim Bin Muhammadi 5. Imam Jafar As-Shadiq 6. Abu Yazid Al-Busthami 7. Abu Hasan Ali bin Jafar 8. Abu Ali Al-Fadhal bin Muhammad Al-Thusi Al-Farmadi 9. Abu Yakub Al-Hamdani bin Aiyub bin Yusuf bin Husin 10. Abdul Khaloq Al-Fadjuani bin Al-Imam Abdul Jamil 11. Arif Al-Riyukuri 12. Mahmud Al-Anjiru Al-Faghnawi 13. Ali Al-RamituniSyekh Azizan 14. Muhammad Babussamasi 15. Amir Kulal bin Sayid Hamzah 16. Bahauddin Naqsabandi 16 • Muhammad Bukhari • Yakub Yarkhi Hishari • Abdullah Samarkhandi 16 Selanjutnya dari garis silsilah tarekat ke 16 yaitu Bahauddin Naqsabandi menurunkan silsilah tarekat hingga kepada Abdullah Wahab Jawirokan Al-Khalidi Naqsabandi. Universitas Sumatra Utara • Muhammad Zahid • Muhammad Darwis • Khawajiki • Muhammad Baqi • Ahmad Faruqi • Muhammad Masshum • Abdullah Hindi • Dhiyaul Haq • Ismail Jawi Minangkabaui • Abdullah Affandi • Syekh Sulaiman • Sulaiman Zuhdi • Abdullah Wahab Jawirokan Al-Khalidi Naqsabandi Universitas Sumatra Utara BAB 3 SULUK DI BESILAM
Kaliini mantan Gubernur DKI Jakarta itu ziarah ke makam Tuan Guru Besilam Baru Kotapinang, Labuhanbatu Selatan (Labusel), Minggu (3/6/2018) malam. Sebelum berziarah, Djarot terlihat berbincang dengan keturunan ulama besar itu.
H28 September 1811 M. Wafat di Babussalam, Langkat, pada hari Jumat, 21 Jamadilawal 1345 H27 Desember 1926 M. Ayahnya bernama Abdul Manaf bin Muhammad Yasin bin Maulana Tuanku Haji Abdullah Tambusei, seorang ulama besar yang abid dan cukup terkemuka pada saat itu, sedangkan ibunya bernama Arbaiyah binti Datuk Dagi bin Tengku Perdana Menteri bin Sultan Ibrahim yang memiliki pertalian darah dengan Sultan Langkat. Syekh Abdul Wahab meninggal pada usia 115 tahun pada 21 Jumadil Awal 1345 H atau 27 Desember 1926 M. Salah satu kekhasan Syekh Abdul Wahab dibanding dengan sufi-sufi lainnya adalah bahwa ia telah meninggalkan lokasi perkampungan bagi anak cucu dan murid-muridnya. Daerah yang bernama Babussalam atau Besilam ini dibangun pada 12 Syawal 1300 H 1883 M yang merupakan wakaf muridnya sendiri Sultan Musa al-Muazzamsyah, Raja Langkat pada masa itu. Disinilah ia menetap, mengajarkan Tarekat Naqsyabandiyah sampai akhir hayatnya. Di sela-sela kesibukannya sebagai pimpinan Tarekat Naqsyabandiyah, Syekh Abdul Wahab masih menyempatkan diri untuk menuliskan pemikiran sufistiknya, baik dalam bentuk khutbah-khutbah, wasiat, maupun syair-syair yang ditulis dalam aksara Arab Melayu. Tercatat ada dua belas khutbah yang ia tulis dan masih terus diajarkan pada jamaah di Babussalam. Sebagian khutbah-khutbah tersebut, enam buah diantaranya diberi judul dengan nama-nama bulan dalam tahun Hijriyah yakni Khutbah Muharram, Khutbah Rajab, Khutbah Syaban, Khutbah Ramadhan, Khutbah Syawal dan Khutbah Dzulqadah. Dua khutbah lain tentang dua hari raya yakni Khutbah Idul Fitri dan Khutbah Idul Adha. Sedangkan 33 empat khutbah lagi masing-masing berjudul Khutbah Kelebihan Jumat, Khutbah Nabi Sulaiman, Khutbah Ular Hitam dan Khutbah Dosa Sosial. Karya tulis Syekh Abdul Wahab dalam bentuk syair, terbagi pada tiga bagian yakni Munajat, Syair Burung Garuda dan Syair Sindiran. Syair Munajat yang berisi pujian dan doa kepada Allah, sampai hari ini masih terus dilantunkan di Madrasah Besar Babussalam oleh setiap muazzin sebelum azan dikumandangkan. Sebagai seorang yang sangat dipuja pengikutnya, Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan cukup dikeramatkan oleh penduduk setempat. Sejumlah cerita keramat tentang dia yang cukup populer di kalangan masyarakat Langkat, diantaranya pada suatu masa pihak Belanda merasa curiga karena ia tidak pernah kekurangan uang. Lantas mereka menuduhnya telah membuat uang palsu. Ia merasa sangat tersinggung sehingga ia meninggalkan Kampung Babussalam dan pindah ke Sumujung, Malaysia. Sebagai informasi, pada saat itulah kesempatan dia mengembangkan tarekat Naqsabandiyah di Malaysia. Selama kepergiannya itu, konon sumber-sumber minyak BPM Batavsche Petroleum Matschapij sekarang Pertamina di Langkat menjadi kering. Kepah dan ikan di lautan sekitar Langkat juga menghilang sehingga menimbulkan kecemasan kepada para penguasa Langkat. Akhirnya ia dijemput dan dimohon untuk menetap kembali di Babussalam. Setelah itu sumber minyak pun mengalir dan ikan-ikan bertambah banyak di lautan. Kaum buruh dan nelayan senang sekali. Walaupun Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan bukanlah sosok yang terkenal dalam pergerakan melawan imperialisme Belanda, tapi ia aktif dalam mengarahkan strategi perjuangan non fisik sebagai upaya melawan sistem 34 kolonialisme. Ia mengirim utusan ke Jakarta untuk bertemu dengan Tjokroaminoto dan mendirikan cabang Syarikat Islam di Babussalam di bawah pimpinan H. Idris Kelantan. Nama Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan sendiri tercantum sebagai penasihat organisasi. Dia juga pernah ikut terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Aceh pada tahun 1308 H. Menurut cerita dari pihak Belanda yang pada saat itu sempat mengambil fotonya, Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan mampu terbang di angkasa, menyerang dengan gagah perkasa dan tidak dapat ditembak dengan senapan atau meriam. Sesudah dia wafat, banyak orang yang berziarah dan bernazar ke kuburnya. Bertepatan dengan hari wafat Tuan Guru Syeikh Abdul Wahab Rokan diadakan acara haul besar peringatan wafat Tuan Guru Pertama, yakni pada tanggal 21 Jumadil Awal setiap tahunnya. Pada saat acara inilah datang ribuan murid dan peziarah dari seluruh pelosok Asia dan Indonesia ke Besilam. Di hari pertama dan kedua haul, pada malam hari seusai salat Isya, para khalifah sebutan pengikutnya dan peziarah melakukan dzikir di depan makam Tuan Guru Syeikh Abdul Wahab Rokan. Peziarah datang ke sini selain untuk mengikuti acara dzikir bersama di makam Tuan Guru, juga bersilaturahmi dengan penerus Tuan Guru Besilam. Di saat ini pulalah desa Besilam yang biasanya teduh dan tenang mendadak menjadi sibuk karena datangnya ratusan bis ke sana membawa ribuan wisatawan, khalifah dan peziarah. 32 32 http diakses pada tanggal 25 juli 2014 Pukul Wib 35 Tarekat Naqsyabandiyah Tarekat Naqsyabandiyah di desa Besilam ini pada awal mulanya didirikan oleh Syekh Abdul Wahab Rokan pada tahun 1811. Beliau merupakan keturunan silsilah ke tiga puluh tiga dari pendiri utama Tarekat Naqsyabandiyah yaitu Baha al-Din Naqsyabandi yang merupakan keturunan dari Sulaiman Zuhdi seorang guru Tarekat Naqsyabandiyah yang banyak memiliki murid sebagai pengembang Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia. Secara resmi Syekh Wahab Rokan ini mendapat ijazah dan mandat dari Sulaiman Zuhdi untuk mengembangkan tarekat ini ke daerah berbasis etnis Melayu sesuai dengan etnis pendiri Tarekat Naqyabandiyah Besilam ini. Penyematan label “Babussalam” di belakang nama tarekat ini berkaitan dengan nama kampung yang didirikan oleh Syekh Wahab Rokan sendiri yang disebut dengan nama “Kampung Babussalam”, yang merupakan terinsipirasi dari nama sebuah pintu yang ada di Masjidil Haram tempat Syekh Wahab Rokan “nyantri” ketika beliau menuntut ilmu di Mekah. Penting untuk dikemukakan bahwa Rokan sendiri sesuai dengan laqab dibelakang namanya sebenarnya merupakan nama sebuah daerah yang ada di Provinsi Riau, yaitu Rokan Hulu, tetapi dalam perkembangannya Tarekat Naqsyabandiyah Besilam ini justru berpusat di daerah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang juga dikenal sebagai daerah berbasis etnis Melayu karena selain di Riau dan juga sampai ke Malaysia Rokan juga lama menetap di Langkat hingga akhir hayat. 36 Sebagai sebuah tarekat yang memiliki ciri umum menonjol dari Tarekat Naqsyabandiyah Besilam ini adalah kemampuan dialektika politik dengan
Thariqatlainnya, biasanya yang lebih besar, sebetulnya tarekat dari Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan di Besilam Langkat meru;pakan cabang-cabang dari gerakan shufi internasional, misalnya, 39Hawasy Abdullah, Perkembangan Ilmu Tashawwuf dan Tokoh-Tokohnya di thariqat Khalwatiyyah (thariqat yang kuat di Sulawesi Selatan yang Nusantaera
kali dibacaInnalillahi wainnailaihi rajiun. Ulama kharismatik asal Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Syekh Haji Hasyim Al-Syarwani, atau yang dikenal dengan panggilan Tuan Guru Besilam, wafat pada Sabtu 16/11, pukul WIB dalam usia 82 tahun. Rencananya, jenazah akan dimakamkan pada Minggu bakda dzuhur, di kompleks perkuburan Babussalam, yang terletak di Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat. Syekh Haji Hasyim Al-Syarwani wafat di Rumah Sakit Colombia Medan, Sumut setelah menjalani perawatan karena sakit yang dideritanya. Tuan Guru Syekh H Hasyim Al-Syarwani adalah pimpinan Pondok Pesantren Tuan Guru Babussalam, pusat tarekat Naqsabandiyah terbesar di Asia Menurut catatan wikipedia, kampung thariqat ini pertama kali dibangun oleh Almarhum Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Babussalam. Ia adalah seorang Ulama dan pemimpin Tarekat Naqsabandiyah. Pengganti Syekh Abdul Wahab Rokan yang pertama sebagai Tuan Guru Babussalam adalah putranya yang tertua, Syekh H Yahya Afandi. Sementara itu, Syekh H Hasyim Al-Syarwani adalah cucu dari Tuan Guru Babussalam, dan merupakan Tuan Guru ke-10 dari Tarekat Naqsabandiyah ini.
Beritadan foto terbaru Tuan Guru Besilam - Teriakan 'Jokowi' Menggema di Acara Perayaan Natal Nasional di Medan Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali Sulawesi Lainnya Sumatera Jawa Bali Daerah Lainnya Anies Baswedan menemui Tuan Guru Besilam Babussalam Sumber Tim Tvone/ Ahmidal Yauzar Berkunjung ke Tuan Guru Besilam, Anies Baswedan menilai Babussalam merupakan simpul dalam menjaga nilai-nilai kebaikan. Sabtu, 5 November 2022 - 1506 WIB Langkat, Sumatera Utara - Berkunjung ke Tuan Guru Besilam, Anies Baswedan menilai Babussalam merupakan simpul dalam menjaga nilai-nilai kebaikan. Hal itu dikatakatan Anies saat menemui Tuan Guru Besilam Babussalam, Syekh Zikmal Fuad di Persulukan Babussalam, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara Sumut, Sabtu 5/11/2022. "Persulukan Babussalam ini merupakan simpul terjaganya nilai-nilai kebaikan. Saya sangat bahagia bisa sampai ke sini dan bertemu dengan Tuan Guru. Saya banyak mendapat nasehat dari beliau," ujar kunjungannya, Anies terlihat berbincang dan menyampaikan beberapa pesan mengenai amanat ke depannya."Kami mendapatkan sebuah amanat baru, amanat ini tidak pernah kami ikhtiarkan sebagaimana juga amanat kemarin bertugas di Jakarta. Kami dapat amanah itu ketika saya mendengar, saya sampaikan saya akan menunggu restu dari ibunda kami. Kemarin kami dapatkan undang ke Medan, ke Sumatera Utara tidak pernah akan lengkap tanpa ikut ke Besilam," kata juga terlihat didampingi sejumlah pengurus NasDem Sumut, diantaranya Ketua DPW NasDem Sumut Iskandar ST, Sekretaris Syarwani, Bendahara Iqbal P Simangunsong, Ketua Dewan Pakar Rahudman Harahap dan sejumlah anggota DPRD Sumut dan kabupaten, kota dari Fraksi NasDem. Usai bertemu Tuan Guru Besilam, Anies menyapa relawannya. Sebelum meninggalkan tempat itu, Anies pun menyempatkan diri berziarah ke makam para Tuan Guru Besilam terdahulu. ayr/wna Halaman Selanjutnya Berita Terkait PPP Sebut PAN Tawarkan Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar ke Megawati NasDem Anggap Kasus Korupsi yang Menyeret Syahrul Yasin Limpo Bukan Masalah Serius Luhut Dituding Temui Surya Paloh di London Agar Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan, Ini Katanya Mentan SYL Terseret Kasus Korupsi, Dedy Ramanta Tidak Ada Kaitannya dengan NasDem Topik Terkait Anies Baswedan Besilam Langkat Tuan Guru Partai Nasdem Nasdem Dpw Pilpres 2024 Saksikan Juga Jangan Lewatkan Berhasil Kalahkan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting Lolos ke Semifinal Indonesia Open Arena 16/06/2023 - 2125 Ginting berhasil menaklukan Jojo dalam dua gim langsung dengan skor 21-19, 21-16 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat 16/6/2023. PPP Sebut PAN Tawarkan Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar ke Megawati Nasional 16/06/2023 - 2124 Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy sebut PAN sudah tawarkan Menteri BUMN Erick Thohir jadi cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Alejandro Garnacho Masuk Dalam Daftar Pemain Argentina yang Satu Tim dengan Lionel Messi dan Cristian Ronaldo Bola Dunia 16/06/2023 - 2117 Alejandro Garnacho memiliki kewajiban untuk memainkan tiga laga internasional bersama timnas Argentina untuk mendapatkan titelnya sebagai pemain Argentina. Paksu Wajib Tahu! 11 Titik Sensitif Wanita Sekali Sentuh Bikin Bunda Bergetar Nikmat Kesehatan 16/06/2023 - 2114 Selain untuk memberikan rangsangan, menyentuh titik sensitif wanita adalah hal menyenangkan sebelum paksu dan bunda memulai hubungan seksual. Bahkan dapat membangkitkan gairah seks HSS Siapkan Dana Rp15 Miliar, Menpora Berharap Animo Olahraga Tinju Indonesia Meningkat Arena 16/06/2023 - 2113 Menpora RI Dito Ariotedjo, memberikan apresiasinya kepada Holywings Sport Show HSS yang akan menggelar pertandingan tinju HSS 2023. Begini Solusi Bagi Perempuan Haid yang Ingin Thawaf Ifadhah Religi 16/06/2023 - 2058 Rukun haji yang ketiga adalah thawaf ifadhah. Konsultan Ibadah Daker Madinah KH Ahmad Wazir Ali berbagi solusi bagi perempuan haid yang akan Tawaf Ifadah. Trending Heboh Rangkap Jabatan, Kejati Jambi Gempa Sudah Diberhentikan Sebagai Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara Sejak 3 Februari 2023 Nasional 16/06/2023 - 1051 Kabag Hukum Pemerintah Kota Jambi, Gempa Awaljon Putra saat ini tengah menjadi sorotan publik. Terlebih LHKPN viral di sejumlah media sosial. Terungkap! Sosok Ini yang Buat Lionel Messi Batal ke Indonesia Timnas 16/06/2023 - 0823 Argentina dipastikan tidak akan diperkuat tiga bintang mereka, yakni Lionel messi, Angel Di Maria, dan Nicolas Otamendi saat menghadapi Timnas Indonesia, Senin 7 Hari Berat Badan Turun 20 Kg, Ternyata Segampang Itu Tanpa Diet dan Olahraga, Kata dr Zaidul Akbar Cukup Makan… Kesehatan 16/06/2023 - 0430 Tak disangka ternyata cara menurunkan berat badan sebanyak 20 kg sangat mudah. Menurut dr Zaidul Akbar tak perlu diet dan olahraga, cukup makan ini saja... Mario Dandy Bayar Restitusi Rp100 M ke David Ozora, Pengacara Semua Hartanya Bisa Disita Nasional 16/06/2023 - 0520 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban LPSK mencatat restitusi biaya perawatan rumah sakit hingga kondisi sampai saat ini korban penganiayaan David Ozora 17 mencapai seratus miliar rupiah lebih. Bahas Vaksinasi dan Isoman Pasien Covid-19 saat Endemi, Kemenkes Libatkan Tim Ahli Nasional 16/06/2023 - 1044 Bahas vaksinasi dan isoman pasien Covid-19 saat endemi, Kementerian Kesehatan Kemenkes libatkan tim ahli. MK Putuskan Sistem Pemilu Terbuka, SBY Singgung Perppu Ciptaannya soal Pilkada Nasional 16/06/2023 - 1222 Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono SBY menyambut baik keputusan Mahkamah Konstitusi MK yang menolak sistem pemilu tertutup atau hanya coblos partai. KPK Bantah Narasi Targetkan Mentan Syahrul Yasin Limpo Nasional 16/06/2023 - 0829 Komisi Pemberantasan Korupsi KPK membantah narasi pihaknya menargetkan Menteri Pertanian Mentan RI Syahrul Yasin Limpo dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Selengkapnya Viral Jadwal Hari Ini 2230 - 2330 Kabar Hari Ini 2330 - 0000 Kabar Arena 0000 - 0100 Kabar Dunia Selengkapnya
Upacarahaul Tuan Guru Besilam selain sebagai salah satu destinasi wisata religi di kabupaten Langkat juga sebagai pusat perkembangan tarekat Naqsyabandiah. Melihat kepada banyaknya motivasi para wisatawan yang hadir pada saat haul untuk penyembuhan penyakit, baik penyakit fisik maupun mental, membuat desa Besilam memiliki potensi sebagai objek
– Melihat biografi Syekh Abdul Wahab Rokan dapat kita lacak dari Tanjung Pura yang merupakan sebuah kota di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang pernah menjadi pusat penyebaran agama Islam. Hingga hari ini, identitas Muslim kota itu masih sangat kuat. Identitas sebagai kota ulama masih lekat dengan kota tua bersejarah ini. Salah satu ulama terkemuka yang berjasa besar dalam pembinaan keagamaan masyarakat Tanjung Pura adalah Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidy Naqsbandi. Riwayat Hidup Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidy NaqsabandiMasa Kecil Syekh Abdul Wahab Rokan Abu QasimMenuntut Ilmu ke MakkahKembali ke Indonesia & Menyebarkan Ajaran TarekatSilsilahnya Syekh Hasyim Al-SyarwaniKaramah Syekh Abdul Wahab Rokan Riwayat Hidup Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidy Naqsabandi Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidy Naqsabandi atau yang sering juga dikenal dengan sebutan Tuan Guru Besilam, lahir pada 19 Rabiul Awal 1230 H/ 28 September 1830 M, di kampung Danau Runda, Rantau Binuang Sakti, Negeri Tinggi, Rokan Tengah, Kabupaten Kampr, Provinsi Riau sekarang. Nama Rokan sendiri merupakan nama yang dinisbantkan kepada daerah asalnya yang berasal dari wilayah Sungai Rokan. Namun semasa kecilnya dulu, ia dinamai dengan Abu Qasim yang lahir dari pasangan suami istri dari keluarga bangsawan yang berpendidikan, taat beragama dan sangat dihormati. Ayahnya bernama Abdul Manaf bin Muhammad Yasin bin Tuanku Abdullah Tambusai; merupakan seorang ulama terkemuka di kampungnya, sedangkan buyutnya bernama Tuanku Tambusai, seorang ulama dan pejuang dari keturunan keluarga Kerajaan Islam Siak Seri Inderapura. Sementara ibunya Abdul Wahab Rokan, bernama Arbaiyah binti Dagi yang tak lain adalah keturunan Kesultanan Langkat, Sumatera Utara. Ia meninggal di usianya yang ke 115 tahun, tepatnya pada 21 Jumadil Awal 1345 H/ 27 Desember 1926 M, dan dimakamkan di Babussalam. Hingga saat ini, pemakamannya masih dapat disaksikan di kampung tersebut, dan senantiasa ramai diziarahi oleh para penziarah dari berbagai kota. Masa Kecil Syekh Abdul Wahab Rokan Abu Qasim Meski Abdul Wahab Rokan berasal dari keluarga yang terkenal sebagai alim besar dan shalih. Namun dalam beberapa riwayat menyebutkan bahwa Syekh Abdul Wahab Rokan merupakan seseorang yang berpenampilan sederhana, ia berperawakan sedang, kulitnya putih kuning, air mukanya bersih dan menarik hati setiap orang yang melihatnya. Tidak hanya itu, Ia pun juga memiliki akhlak yang baik, tekun beribadah, zhid, dan senantiasa melaksanakan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah, selain itu Ia juga merupakan seseorang yang istiqomah dan teguh pendirian. Di usianya yang baru 2 tahu, Abdul Wahab Rokan haus meneima kenyataan pahit akan kepergian Ibunya, tentu rasa sedih dah berduka senantiasa menyelimuntinya, apalagi ditinggal seorang ibu. Namun demikian, karena hal itulah kemudian menjadikan ia diasuh oleh ayahnya, dan dari ayahnya inilah yang kemudian menjadi madrasah pertama bagi syekh Abdul Wahab Rokan dalam mempelajari ilmu agama. Sepeninggal ayahnya, ia tinggal bersama kakaknya, yakni Seri Barat dan M. Yunus. Ia melanjutkan pendidikannya dengan belajar di Tembusai. Ia juga belajar di Malaysia dengan salah seorang gurunya, bernama Syekh H. Muhammad Yusuf, yang lebih dikenal sebagai Tuk Ongku. Setelah dua tahun belajar di Malaysia, akhirnya ia berniat datang ke Makkah untuk melanjutkan pemebelajarannya itu. Menuntut Ilmu ke Makkah Pada tahun 1280 H ia berangkat ke Mekkah, dan kemudian belajar dengan banyak guru di Makkah, di antaranya Syekh Sulaiman Zuhdi, pemimpin sekte Naqsabandiyah di Makkah. Pilihan Syekh Abdul Wahab untuk mengikuti ajaran sufi di Makkah adalah ketika melihat dan membandingkan kehidupan para fuqoha dengan kehidupan para sufi yang cenderung lebih sederhana. Maka kemudian ia memutuskan untuk mengikuti ajaran tasawuf. Dalam proses pendalaman ilmu tasawuf, ia mempelajari kitab Ihya Ulumuddin yang ditulis oleh Imam Al-Ghazali, serta beberapa kitab lainnya. Pengetahuannya tentang tarikat dikembangkan melalui studi lebih lanjut dengan Syekh Sulaiman Zuhdi dari Jabal Abi Kubis, Makkah. Ia sangat serius mempelajari tarikat ini, hingga akhirnya ia mendapatkan ijazah dari Syekh Sulaiman Zuhdi sebagai tanda bahwa ia diperbolehkan menyebarkan ajaran Tarekat Naqsabandiyah. Sejak itu, ia mendapat julukan Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidi Naqsbandi. Baca Juga Biografi Abdul Manaf Mukhayyar 1922-2005, Pendiri Pondok Pesantren Pertama di Ibu Kota Jakarta Kembali ke Indonesia & Menyebarkan Ajaran Tarekat Setelah enam tahun belajar di Mekkah, ia kembali ke Indonesia dan mulai menyebarkan ajaran adat Naqsabandiyah. Ia menjadi seorang ulama terkenal di Indonesia. Hal ini kemudian mendorong salah satu Sultan Kesultanan Langkat yaitu Sultan Musa mengundang Syekh Abdul Wahab Rokan ke Langkat untuk mengajar di Langkat. Pada tahun 1865 M, ia dan para pengikutnya mulai mengajar di Langkat. Pada awalnya, Ia belum menetap di Langkat, hingga pada suatu hari Sultan Musa memintanya untuk menetap di Langkat. Usul ini diterima oleh Syekh Abdul Wahab Rokan. Kemudian Sultan Musa memberikan suatu daerah di atas Sei Batang Serangan untuk dijadikan tempat tinggal Syekh Abdul Wahab dan para pengikutnya, dan didirikanlah sebuah desa yang diberi nama “Babussalam”, yang berasal dari kata “bab yang berarti pintu, dan salam yang berarti keselamatan”. Dengan demikian, secara bahasa, Babussalam berarti “gerbang keselamatan.” Dalam proses perkembangannya, desa ini kemudian digunakan sebagai pusat pengajaran dan penyebaran tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Utara yang terkenal hingga ke kawasan Malaysia. Syekh Abdul Wahab Rokan dan para pengikutnya kemudian bersama-sama menjelajahi dan mengembangkan desa ini. Melalui ajaran tradisi, desa ini menjadi desa yang memiliki nilai Islam yang sangat tinggi, bahkan hingga saat ini. Desa ini dijadikan sebagai daerah otonom tersendiri, atau bisa disebut sebagai Daerah Istimewa. Salah satu keistimewaannya adalah desa ini tidak dikenakan pajak oleh Kesultanan Langkat pada waktu itu dan oleh pemerintah saat ini. Apalagi desa ini merupakan desa percontohan yang berhasil mengembangkan pertanian pada masa pemerintahan Syekh Abdul Wahab Rokan. Sebagai daerah khusus, desa ini diatur oleh aturan yang ditetapkan oleh Syekh Abdul Wahab Rokan, penguasa tertinggi Babussalam. Itulah gambaran desa Babussalam yang kemudian dikenal dengan nama Besilam di bawah kepemimpinan Syekh Abdul Wahab Rokan. Selama ini kampung ini menjadi kampung yang ramai dikunjungi para peziarah yang ingin mengunjungi makam Syekh Abdul Wahab Rokan, maupun yang ingin belajar tentang tradisi Naqsabandiyah. Babussalam tetap bersinar, bertahan dengan segala adat dan kehendak Guru Besilam Babussalam, Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidi Naqsbandi. Silsilahnya Syekh Hasyim Al-Syarwani Begitulah kebesaran Syekh Abdul Wahab Rokan yang akhirnya meninggalkan nama baik Babussalam yang diwarisi oleh anak cucu dan jama’ah-jama’ah beliau. Setelah Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan wafat, kedudukan mursyid dan nadzir Babussalam dipercayakan kepada putra-putra beliau. Mereka yang pernah memangku jabatan sebagai Tuan Guru Babussalam dapat disebutkan sebagai berikut 1. Syekh Abdul Wahab Rokan al-khalidi al-Naqsyabandi, Tuan Guru I 2. Syekh Haji Yahya Afandi anak, Tuan Guru II 3. Syekh Haji Abdul Manaf cucu, Tuan Guru III 4. Syekh Haji Abdul Jabbar anak, Tuan Guru IV 5. Syekh Haji Muhammad Daud anak, Tuan Guru V 6. Syekh Haji Faqih Yazid Faqih Tambah anak, Tuan Guru VI 7. Syekh Haji Muim al-Wahhab anak, Tuan Guru VII 8. Syekh Haji Madyan al-Wahhab anak, Tuan Guru VIII 9. Syekh Haji Anas Mudawwar cucu, Tuan Guru IX ‎ 10. Syekh Haji Hasyim al-Syarwani cucu, Tuan Guru X . Penerus pertama Syekh Abdul Wahab Rokan sebagai Tuan Guru Babussalam merupakan putra sulungnya, Syekh H. Yahya Afandi. Jabatannya sebagai mursyid dan nazdir Babussalam tidak terlalu lam, karena syekh H. Yahya berumur pendek, dan hanya menjabat selama 4 tahun meninggal tahun 1929 M pada usianya yang ke 56 tahun. Ia kemudian digantikan oleh putranya sendiri, Abdul Manaf, yang juga menjabat untuk waktu yang relatif singkat. Dia, pada gilirannya, digantikan oleh seorang raja senior bernama Muhammad sa’id, orang pertama yang dia tunjuk untuk menggantikannya setelah kematiannya. Abdul Manaf meninggal di Mekah saat berhaji dan dimakamkan di sana. Syekh H. Abdul Jabbar adalah penerus berikutnya, ia terpilih menjadi seorang Mursyid dalam pertemuan semua raja yang hadir di Babussalam. Beliau wafat pada 19 Jumadil Akhir 1361 H. setelah memegang jabatan mursyid dan nazdir selama 6 tahun. Ini adalah perubahan kepemimpinan terbaru yang tampaknya terjadi tanpa persaingan. Sebagai ulama sufi, Syekh Abdul Wahab Rokan sangat disucikan oleh penduduk setempat. Beberapa kisah sakral tentang beliau sangat populer di kalangan masyarakat Langkat yang kemudian disebut sebahai karomah. Baca Juga Biografi Abbas Bin Firnas 810–887 Seorang Muslim Pertama Penemu Teknologi Pesawat Terbang Salah satu karomah yang paling populer adalah saat gotong royong membangunanak sungai di desa Babussalam. Nasi bungkus yang dibagikan kepada peserta gotong royong ternyata kurang. Nasi yang ada ketika itu hanya 40 bungkus saja, sedangkan tenaga kerja mencapai ratusan orang. Melihat hal tersebut, Syekh Abdul Wahab memerintahkan petugas untuk mengumpulkan nasi yang telah dibagikan ke dalam keranjang. Kemudian dia menutupi keranjang dengan sorban dan berdoa. Beberapa saat kemudian, petugas membagikan kembali nasi bungkus itu, dan ternyata yang semula dihitung kurang, malah sampai melebihi jumlah pekerja yang saat itu berada. Karomah berikutya yang juga sohor dikalangan masyarakat setemoat adalah Syekh Abdul Wahab Rokan juga dikenal mampu mendorong perahu dengan mudah meski perahu sangat berat dan tidak bisa didorong oleh satu orang. Berikutnya bentuk karomah Syekh Abdul Wahab Rokan, pada masa penjajahan, dimana Belanda curiga terhadap Sheikh Abdul Wahab Rokan karena ia tidak pernah kekurangan uang dalam hidupnya. Kemudian Belanda menuduhnya membuat uang palsu, tuduhan itu membuat Syekh Abdul Wahab Rokan marah, dan akhirnya meninggalkan desa Babussalam dan pindah ke Sumujung, Malaysia. Setelah Syekh Abdul Wahab pergi, ternyata sumber minyak BPM Batavsche Petroleum Matschapij kini Pertamina di Langkat dikabarkan telah habis. Kerang dan ikan di laut Langkat juga hilang, membuat para pemimpin Langkat khawatir. Hingga pada akhirnya, Syekh Abdul Wahab ditangkap dan diminta kembali ke Baboussalam. Setelah itu, sumber minyak kembali subur dan ikan-ikan di laut pun melimpah. Nelayan dan pekerja sangat senang. Syekh Abdul Wahab juga dikatakan pernah ikut serta dalam perang melawan Belanda di Aceh pada tahun 1308 H atau kebetulan tahun 1891. Menurut cerita Belanda yang memotretnya saat itu, Syekh Abdul Wahab Rokan mampu terbang di angkasa. Kemudian gagah berani menyerang Belanda, bahkan Syekh Abdul Wahab Rokan tidak bisa ditembak senjata atau meriam. Barangkali itulah sederet biografi Syekh Abdul Wahab Rokan sema hidupnya hingga beberapa karomah yang Ia miliki. Yang pasti, jasa-jasa beliau dalam menyebarkan agama akan terus dikenang sampai hari akhir Nanti. Wallahua’lam Syekh Abdul Wahab Rokan Makam Syekh Abdul Wahab Rokan Silsilah Syekh Abdul Wahab Rokan Syair Munajat Syekh Abdul Wahab Rokan Karomah Syekh Abdul Wahab Rokan Wasiat Syekh Abdul Wahab Rokan Kisah Syekh Abdul Wahab Rokan Sejarah Syekh Abdul Wahab Rokan Keturunan Syekh Abdul Wahab Rokan Biografi Syekh Abdul Wahab Rokan Amalan Syekh Abdul Wahab Rokan Syair Syekh Abdul Wahab Rokan Murid Syekh Abdul Wahab Rokan Anak Anak Syekh Abdul Wahab Rokan Naqsabandiyah Naqsabandiyah Adalah Naqsabandiyah Sesat Naqsabandiyah Puasa Naqsabandiyah Puasa 2022 Biografi Tokoh Islam Biografi Tokoh Islam Dalam Bahasa Inggris Biografi Tokoh Islam Al Ghazali Biografi Tokoh Islam Dunia Biografi Tokoh Islam Di Dunia Biografi Tokoh Islam Dalam Kemajuan Islam Di Dunia Biografi Tokoh Islam Terkenal Menulis Biografi Tokoh Islam Yg Menyebarkan Islam Di Indonesia Biografi Tokoh Islam Yang Berperan Dalam Kemerdekaan Indonesia Biografi Tokoh Islam Perempuan Biografi Tokoh Islam Pdf Biografi Tokoh Islam Brainly Biografi Tokoh Islam Indonesia Buku Biografi Tokoh Islam Indonesia Biografi Tokoh Islam Dalam Bahasa Arab Biografi Tokoh Islam Singkat Tuan Guru Tuan Guru Bajang Tuan Guru Sekumpul Poto Tuan Guru Lombok Tuan Guru Ali Batu Tuan Guru Pancor Nama Nama Tuan Guru Di Lombok Tuan Guru Besilam Tuan Guru Sapat Besilam Tuan Guru Daftar Tuan Guru Besilam Tuan Guru Lombok Tuan Guru Tretetet Siapakah Tuan Guru Bajang Tuan Guru Ahmad Tretetet Tuan Guru Bajang Cerai Siapa Tuan Guru Bajang Artikel Tuan Guru Bajang Yusril Ihza Mahendra Tuan Guru Babussalam Tuan Guru Ukit Tuan Guru Bajang Wikipedia Haul Tuan Guru Besilam 2020 Tuan Guru Bajang Nikah Lagi Tuan Guru Bajang Calon Presiden 2019 Tgb Tuan Guru Bajang Istri Kedua Tuan Guru Bajang Gambar Tuan Guru Bajang Biografi Tuan Guru Bajang Tuan Guru Lombok Tengah Tuan Guru Ijai Tuan Guru Bajang Korupsi Silsilah Tuan Guru Bajang Tuan Guru Bajang Artinya Foto Tuan Guru Lombok Partai Tuan Guru Bajang Arti Tuan Guru Bajang Tuan Guru Zainuddin Abdul Majid Tuan Guru Supardan Amalan Tuan Guru Zainal Ilmi Profil Tuan Guru Bajang Prestasi Tuan Guru Bajang Foto Tuan Guru Bajang Berita Tuan Guru Bajang Tuan Guru Sinomba Istri Tuan Guru Bajang Tuan Guru Bajang Adalah Foto Tuan Guru Tuan Guru Di Lombok Berita Terbaru Tuan Guru Bajang Anak Tuan Guru Bajang Keturunan Tuan Guru Tretetet Tuan Guru Bajang Poligami Tuan Guru Bajang Zainul Majdi Kasus Tuan Guru Bajang Tuan Guru Ukit Jerowaru Gelar Tuan Guru Bajang Karomah Tuan Guru Sapat Tuan Guru Bajang Kpk Poto Tuan Guru Bajang Tuan Guru Bajang Gubernur Ntb Tuan Guru Bajang Capres Tuan Guru Bajang Zainul Majdi Nikah Lagi Tuan Guru Bajang Dihina Instagram Tuan Guru Bajang Berita Tentang Tuan Guru Bajang Sepak Terjang Tuan Guru Bajang Tuan Guru Bajang Ntb Tuan Guru Bajang Dukung Jokowi Istri Tuan Guru Bajang Yang Kedua Tuan Guru Di Ladang Emas Buku Tuan Guru Bajang Youtube Tuan Guru Bajang Ceramah Tuan Guru Bajang Tuan Guru Bajang Lombok Ceramah Tuan Guru Sekumpul Tuan Guru Bajang Jokowi Keturunan Tuan Guru Sapat Korupsi Tuan Guru Bajang Tuan Guru Supardan Tuan Guru Lalu Supardan Haul Tuan Guru Sapat Ilmu Warisan Tuan Guru Raja Ryzal Kelayang Tuan Guru Bajang Calon Presiden Tuan Guru Supardan Kholil Syekh Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Subakir Syekh Puji Syekh Abdul Qadir Jaelani Syekh Jumadil Kubro Kondisi Syekh Ali Jaber Wajah Istri Syekh Ali Jaber Makam Syekh Subakir Syekh Ali Jaber Sekarang Syekh Nawawi Al Bantani Berapa Anak Syekh Ali Jaber Syekh Ali Jaber Dan Istri Syekh Nawawi Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Ali Jaber Biodata Syekh Abdul Qodir Berita Syekh Ali Jaber Cerama Syekh Ali Jaber Foto Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Maulana Maghribi Ceramah Syekh Ali Jaber Iain Syekh Nurjati Cirebon Syekh Quro Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia Karena Foto Syekh Ali Jaber Istri Istri Syekh Ali Jaber Makam Syekh Jumadil Kubro Syekh Yusuf Syekh Ali Jaber Istri Berita Syekh Ali Jaber Meninggal Kata Kata Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Maulana Ishaq Sholawat Syekh Abdul Qodir Jaelani Makam Syekh Quro Shalawat Syekh Abdul Qodir Jaelani Keluarga Syekh Ali Jaber Smart Campus Iain Syekh Nurjati Makam Syekh Mudzakir Syekh Fanani Manaqib Syekh Abdul Qodir Jailani Syekh Abdul Muhyi Smartcampus Iain Syekh Nurjati Syekh Samman Siapakah Syekh Ali Jaber Syekh Hariri Syekh Kholil Bangkalan Berita Syekh Ali Jaber Terkini Hari Ini Syekh Ali Jaber Dan Keluarga Makam Syekh Abdul Qodir Jaelani Makam Syekh Siti Jenar Syair Syekh Samman Anak Dan Istri Syekh Ali Jaber Profil Umi Nadia Istri Syekh Ali Jaber Smart Campus Iain Syekh Nurjati Cirebon Lukisan Asli Syekh Abdul Qodir Jaelani Siapa Syekh Ali Jaber Syekh Abdul Qadir Jailani Rumah Syekh Ali Jaber Di Madinah Syekh Yasin Al Fadani Smartcampus Iain Syekh Nurjati Cirebon Syekh Abu Bakar Bin Salim Ada Berapa Istri Syekh Ali Jaber Makam Syekh Maulana Maghribi Makam Syekh Ali Jaber Kata Kata Syekh Abdul Qodir Jaelani Tentang Adab Berita Terkini Syekh Ali Jaber Syekh Maulana Malik Ibrahim Istri Pertama Syekh Ali Jaber Syekh Ali Jaber Punya Istri Berapa Keluarga Syekh Ali Jaber Istri Syekh Habib Assegaf Adik Syekh Ali Jaber Istri Kedua Syekh Ali Jaber Syekh Ali Jaber Sakit Apa Syekh Albani Nama Anak Syekh Ali Jaber Ulfa Istri Syekh Puji Makam Syekh Jangkung Syekh Hussein Jaber Berita Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia Umi Nadia Istri Syekh Ali Jaber Syekh Burhanuddin Anak Syekh Ali Jaber Cara Memanggil Syekh Abdul Qodir Jaelani Nama Istri Syekh Ali Jaber Syekh Al Bani Photo Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Syekh Quro Karawang Keadaan Syekh Ali Jaber Sekarang Manaqib Syekh Abdul Qodir Syekh Syarif Hidayatullah Istri Syekh Ali Jaber Kabar Terbaru Syekh Ali Jaber 44 Karomah Syekh Abdul Qodir Jaelani Ceramah Syekh Ali Jaber Terbaru 2020 Kabar Terkini Syekh Ali Jaber Syekh Arsyad Al Banjari Doa Syekh Abdul Qodir Jaelani Profil Istri Syekh Ali Jaber Keturunan Syekh Abdul Qodir Jaelani Di Indonesia Syekh Nurjati Berapa Jumlah Istri Syekh Ali Jaber Umur Hasan Anak Syekh Ali Jaber Syekh Ahmad Al Misri Istri Dan Anak Syekh Ali Jaber Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani Pdf Biodata Istri Syekh Ali Jaber Buku Syekh Ali Jaber Cucu Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Ali Jum’ah Syekh Sudais Istri Syekh Puji Syekh Mutawalli Sya’rawi Ada Berapa Anak Syekh Ali Jaber Syekh Hisyam Kabbani Adiknya Syekh Ali Jaber Syekh Abdul Qodir Al Jaelani Syekh Misyari Rasyid Istri Syekh Ali Jaber Umi Nadia Ajaran Syekh Siti Jenar Makam Syekh Abdul Muhyi Iain Syekh Nurjati Syekh Ali Jaber Hari Ini Syekh Abdurrahman Al Ausy Syekh Ali Jaber Sakit Siapa Syekh Abdul Qodir Jaelani Download Gambar Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Mansyur Syekh Samman Al Madani Tawasul Syekh Abdul Qodir Jaelani Manaqib Syekh Samman Syekh Jangkung Silsilah Syekh Ali Jaber Keturunan Syekh Siti Jenar Sampai Sekarang Hasan Putra Syekh Ali Jaber Berita Syekh Ali Jaber Hari Ini Foto Syahir Syekh Berita Syekh Ali Jaber Terkini Kata Bijak Syekh Abdul Qodir Jaelani Berapa Orang Istri Syekh Ali Jaber Villa Syekh Ali Jaber Surat Al Mulk Syekh Ali Jaber Syekh Maulana Yusuf Biografi Syekh Ali Jaber Dan Istri Foto Syekh Ali Jaber Dan Keluarga Murottal Syekh Ali Jaber Silsilah Syekh Abdul Qodir Jaelani Kata Kata Syekh Ali Jaber Syekh Abdurrahman As Sudais Wallpaper Syekh Abdul Qodir Jaelani Hd Makam Syekh Maulana Ishaq Syekh Abdul Qodir Aljaelani Fhoto Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Adalah Syekh Jumadil Qubro Nasehat Syekh Abdul Qodir Jaelani Makam Syekh Nawawi Al Bantani Syekh Rasyid Kata Kata Syekh Siti Jenar Berita Terbaru Syekh Ali Jaber Meninggal Makam Syekh Yusuf Biografi Habib Syekh Lukisan Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Magelung Sakti Syekh Ali Jaber Muda Siapa Syekh Abdul Qodir Jailani Bacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani Pdf Yayasan Syekh Ali Jaber Syekh Hariri Meninggal Istri Syekh Ali Jaber Ada Berapa Biodata Syekh Ali Jaber Syekh Ali Jaber Meninggal Karena Kata Mutiara Syekh Ali Jaber Nama Anak Perempuan Syekh Ali Jaber 140 Ajaran Syekh Siti Jenar Kata Kata Mutiara Syekh Ali Jaber Syekh Ali Jaber Adalah Syekh Maghribi Syekh Ahmad Khatib Sambas Bacaan Dzikir Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani Pdf Syekh Bela Belu Hizib Syekh Abdul Qodir Jailani Syekh Yusuf Al Makassari Syekh Ahmad Tijani Kitab Yang Dikarang Syekh Nawawi Al Bantani Penusuk Syekh Ali Jaber Logo Iain Syekh Nurjati Cirebon Manaqib Syekh Saman Syekh Abdul Qodir Al Jailani Siapakah Syekh Abdul Qodir Jailani Makam Syekh Kholil Bangkalan Syekh Bahaudin Naqsyabandi Amalan Syekh Abdul Qodir Jaelani Untuk Kekayaan Syekh Saman Habib Syekh 99 Wasiat Dan Nasihat Syekh Abdul Qodir Jailani Beserta 44 Karomahnya 80 Wasiat Syekh Abdul Qodir Jaelani Kata Mutiara Syekh Siti Jenar Tentang Kehidupan Gambar Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Kholil Ustadz Syekh Ali Jaber Syekh Ali Jaber Meninggal Karena Apa Syekh Mansur Al Salimi Siapa Syekh Siti Jenar Putra Syekh Ali Jaber Bacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani Dan Terjemahan Ilmu Syekh Siti Jenar Dan Amalannya Sedekah Subuh Syekh Ali Jaber Rumah Syekh Ali Jaber Di Jakarta Adik Kandung Syekh Ali Jaber Filsafat Syekh Abdul Qodir Jaelani Lirik Sauqbilu Ya Khaliqi Syekh Mansur Al Salimi Lirik Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim Syekh Ihsan Jampes Universitas Islam Syekh Yusuf Kisah Syekh Siti Jenar Kata Kata Bijak Syekh Abdul Qodir Jaelani Berapa Istri Syekh Ali Jaber Wirid Syekh Abu Bakar Bin Salim Anak Pertama Syekh Ali Jaber Syekh Abdul Karim Syekh Ali Berita Terbaru Syekh Ali Jaber Syekh Ali Jaber Punya Berapa Istri Syekh Ahmad Khatib Syekh Artinya Karomah Syekh Abdul Qodir Jailani Doa Al Fatihah Syekh Abdul Qodir Jaelani Bacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Jailani Sejarah Syekh Abdul Qodir Jaelani Kematian Syekh Ali Jaber Nama Nama Syekh Di Dunia Syekh Abdul Qadir Al Jailani Doa Syekh Abu Bakar Bin Salim Doa Alfatihah Syekh Abdul Qodir Jaelani Biografi Syekh Abdul Qodir Jailani Syekh Junaid Al Baghdadi Amalan Syekh Subakir Paling Ampuh Poster Syekh Abdul Qodir Jaelani Makam Syekh Subakir Yang Asli Khodam Syekh Syekh Jumadil Kubro Semarang Biodata Syekh Ali Jaber Dan Keluarga Video Penusukan Syekh Ali Jaber Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani Dan Terjemahan Amalan Bismillah Syekh Siti Jenar Rumah Syekh Ali Jaber Di Rawamangun Amalan Syekh Ali Jaber Saudara Syekh Ali Jaber Ustadz Syekh Ali Jaber Meninggal Nama Nama Syekh Di Banten Arti Syekh Syekh Ali Jaber Istrinya Berapa Syekh Ali Jaber Ditikam Amalan Syekh Subakir Ust Syekh Ali Jaber Syekh Abdul Wahab Rokan Karomah Syekh Abdul Qodir Jaelani 5 Kesaktian Syekh Siti Jenar Doa Syekh Abdul Qodir Jailani Lukisan Syekh Subakir Amalan Wirid Syekh Siti Jenar Syekh Abdul Qadir Jumlah Istri Syekh Ali Jaber Syekh Ali Jaber Ditusuk Pisau Sholawat Kubro Syekh Abdul Qodir Jailani Syekh Samman Al Madani Dan Syekh Abdul Qodir Jaelani Manaqib Syekh Samman Arab Melayu Pdf Petilasan Syekh Abdul Qodir Jaelani Di Indonesia Syekh Ja’far Shodiq Rumah Syekh Puji Cerita Syekh Siti Jenar Syekh Ali Jaber Menikah Syekh Ramadhan Al Buthi Kata Mutiara Syekh Abdul Qodir Jaelani Silsilah Syekh Abdul Qodir Jailani Kabar Syekh Ali Jaber Sekarang Syekh Abdurrahman Makam Syekh Burhanuddin Poto Syekh Siti Jenar Syekh Ali Jaber Ditusuk Orang Tak Dikenal Syekh Ali Jaber Dimakamkan Ulfa Istri Syekh Puji Sekarang Syekh Nawawi Al Bantani Jenazahnya Tetap Utuh Sejarah Syekh Subakir Hizib Syekh Abdul Qodir Jaelani Biografi Syekh Nawawi Al Bantani Quotes Syekh Ali Jaber Quote Syekh Ali Jaber Kisah Syekh Subakir Dan Nyi Roro Kidul Kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani Foto Syekh Amalan Syekh Abdul Qodir Jaelani Perisai Gaib Syekh Subakir Adalah Keturunan Syekh Nawawi Al Bantani Sampai Sekarang Tuan Syekh Abdul Qodir Jaelani Doa Sedekah Subuh Syekh Ali Jaber Video Habib Syekh Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia Biografi Syekh Abdul Qodir Jaelani Istri Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Ahmad Badawi Syekh Abdul Karim Al Makki Syekh Anas Jaber Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Tinggi Syekh Ali Jaber Ila Hadroti Syekh Abdul Qodir Jaelani Gambar Syekh Ali Jaber Nama Nama Syekh Di Jawa Barat Pusaka Syekh Abdul Muhyi Syekh Abdul Muhyi Pamijahan Deva Rachman Dan Syekh Ali Jaber Syekh Ali Jaber Ceramah Apa Itu Syekh Photo Syekh Ali Jaber Syekh Ali Jaber Anak Makam Syekh Hasanudin Banten Dialog Syekh Abdul Qodir Al Jaelani Dengan Allah Swt Sholawat Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Subakir Gunung Tidar Cara Bertawasul Kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani Nama Asli Syekh Subakir Hasan Anak Syekh Ali Jaber Gambar Kata Kata Syekh Abdul Qodir Jaelani Sejarah Syekh Siti Jenar Syekh Junaid Al Batawi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qodir Jailani Foto Syekh Abdul Qodir Jaelani Asli Perbedaan Habib Dan Syekh Syekh Ali Jaber Terbaru Pernikahan Syekh Ali Jaber Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Syekh Abul Hasan Asy Syadzili Syekh Subakir Adalah Sunan Kitab Syekh Abdul Qodir Jaelani Wejangan Syekh Siti Jenar Kumpulan Sholawat Syekh Abdul Qodir Jaelani Haul Syekh Abdul Qodir Jaelani Makam Syekh Jumadil Kubro Yang Asli Kekayaan Syekh Ali Jaber Syekh Jalaludin Rumi Syekh Abdul Qodir Jaelani Png Haul Syekh Abdul Qodir Jaelani 2021 Ajaran Syekh Siti Jenar Tentang Shalat Poto Syekh Abdul Qodir Jaelani Makam Syekh Syekh Hisyam Video Syekh Ali Jaber Makam Syekh Abu Bakar Bin Salim Foto Syekh Nawawi Al Bantani Dzikiran Syekh Abdul Qodir Jaelani Foto Syekh Siti Jenar Berapakah Istri Syekh Ali Jaber Kisah Syekh Ali Jaber Amalan Syekh Samman Al Madani Pengajian Syekh Ali Jaber Lukisan Syekh Siti Jenar Asli Biografi Syekh Ali Jaber Teks Sholawat Syekh Abdul Qodir Jaelani Sholawat Syekh Abdul Qodir Syekh Maulana Mansyur Rajah Kalacakra Syekh Subakir Cara Sedekah Subuh Syekh Ali Jaber Doa Bismillah Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Nurjati Cirebon Youtube Syekh Ali Jaber Ibu Syekh Ali Jaber Makam Syekh Maghribi Silsilah Syekh Nawawi Al Bantani Silsilah Syekh Subakir Dzikir Syekh Abdul Qodir Jaelani Karomah Syekh Ahmad Tijani Keturunan Syekh Nawawi Al Bantani Bacaan Dzikir Syekh Abdul Qodir Jaelani Sholawat Syekh Abul Hasan Asy Syadzili Bacaan Tawasul Kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani Apa Benar Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia Penyebab Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia Sabdo Palon Dan Syekh Subakir Makam Syekh Asnawi Caringin Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang Tausiyah Syekh Ali Jaber Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani Dan Artinya Kisah Syekh Subakir Masjid Syekh Zayed Syekh Ali Jaber Wallpaper Ciri Keturunan Syekh Abdul Qodir Jaelani Apakah Benar Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia Tombak Syekh Subakir Hizib Bismillah Syekh Abdul Qodir Jaelani Adu Kesaktian Sunan Kalijaga Vs Syekh Siti Jenar Nama Anak Anak Syekh Ali Jaber Dakwah Syekh Ali Jaber Sholawat Syekh Subakir Kapan Syekh Ali Jaber Meninggal Syekh Shuraim Tempat Pemakaman Syekh Ali Jaber Syekh Soleh Basalamah Doa Syekh Subakir Mengusir Jin Doa Sebelum Tidur Syekh Ali Jaber Silsilah Syekh Jumadil Kubro Cara Mengirim Al Fatihah Untuk Syekh Abdul Qodir Jaelani Amalan Syekh Maulana Mansyur Tinggi Badan Syekh Ali Jaber Amalan Sebelum Tidur Syekh Ali Jaber Syekh Puji Sekarang Syekh Abdul Qodir Assegaf Doa Syekh Saman Video Pemakaman Syekh Ali Jaber Alamat Rumah Syekh Ali Jaber Biografi Umi Nadia Istri Syekh Ali Jaber Kata Kata Syekh Siti Jenar Bahasa Jawa Syekh Yusuf Estes Sejarah Aji Saka Dan Syekh Subakir Perjanjian Syekh Subakir Dengan Semar Makam Syekh Maulana Hasanudin Banten Makam Syekh Maulana Yusuf Banten Kata Mutiara Syekh Mutawalli Ceramah Syekh Ali Jaber Tentang Tahajud Kata Mutiara Syekh Abdul Qodir Al Jailani Iain Syekh Nurjati Cirebon Jurusan Babad Tanah Jawa Syekh Subakir Syekh Abdul Jabar Surat Al Kahfi Syekh Ali Jaber Nama Nama Syekh Jaman Dulu Keluarga Besar Syekh Ali Jaber Syekh Subakir Vs Sabdo Palon Amalan Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Mahmud Barus Doa Syekh Samman Syekh Jambu Karang Kisah Syekh Abdul Qodir Syekh Jamaludin Merak Proses Pemakaman Syekh Ali Jaber Syekh Ahmad Deedat Lirik Syair Syekh Samman Syekh Mahfudz Termas Kesaktian Syekh Abdul Qodir Jaelani Sholawat Syekh Samman Al Madani 9 Ajaran Syekh Siti Jenar Syekh Mahmud Ibrahim Silsilah Keturunan Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Nazim Istri Syekh Sudais Kitab Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani Pdf Ceramah Syekh Ali Jaber Tentang Sedekah Subuh Syekh Siti Jenar Adalah Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani Bahasa Arab Manaqib Syekh Abdul Qodir Jailani Bahasa Indonesia Syekh Mansyur Cikadueun Kata Syekh Abdul Qodir Jaelani Kumpulan Ceramah Syekh Ali Jaber Syekh Subakir Dan Sunan Kalijaga Mazhab Syekh Abdul Qodir Jaelani Kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani Dan Malaikat Ceramah Syekh Ali Jaber Bahagia Dunia Akhirat Anak Keturunan Syekh Siti Jenar Guru Syekh Subakir Buku Syekh Ali Jaber 20 Amalan Ringan Ulfa Syekh Puji Makam Syekh Bela Belu Cara Bertemu Syekh Siti Jenar Syekh Maulana Ishak Syekh Maulana Malik Ibrahim Adalah Nama Lain Dari Lirik Sidnan Nabi Syekh Abdul Qodir Gambar Syekh Ali Jaber Dan Istri Syekh Ahmad Al Misry Syekh Hamzah Fansuri Karomah Syekh Nawawi Al Bantani Doa Syekh Samman Al Madani Haul Syekh Abdul Qodir Jaelani 2018 20 Amalan Ringan Syekh Ali Jaber Pdf Tarif Syekh Ali Jaber Syekh Sa’ad Al Ghamidi Nama Syekh Yang Ada Di Banten Hizib Syekh Subakir Murotal Syekh Sudais Harga Villa Syekh Ali Jaber Foto Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia Gambar Syekh Nama Nama Syekh Wali Allah Keluarga Syekh Ali Jaber Di Indonesia Syekh Ahmad Rifai Adik Syekh Ali Jaber Menikah Makam Syekh Jumadil Kubro Semarang Foto Syekh Samman Al Madani Gunung Tidar Syekh Subakir Ilmu Pengobatan Syekh Abdul Qodir Jaelani Syekh Terkenal Di Dunia Syekh Bentong Nasehat Syekh Ali Jaber Amalan Syekh Siti Jenar Ceramah Syekh Ali Jaber Terbaru 2021 Anak Tertua Dari Syekh Maulana Malik Ibrahim Bernama Sunan Kesaktian Syekh Siti Jenar Perjanjian Syekh Subakir Dan Sabdo Palon Kata2 Syekh Abdul Qodir Jaelani Riwayat Hidup Syekh Ali Jaber
Sumut ( Langkat ) - Kapolda Sumut Irjen Pol. Drs. R. Z. Panca Putra S, M.Si kunjungan silaturahmi ke Pesantren Persulukan Tariqat
SYEKH ABDUL WAHAB ROKAN Di Bumi sumatra Utara lebih tepatnya di daerah langkat, terdapat sebuah kampung yang bernama Kampung etimologis, “besilam” berarti pintu kesejahteraan. Menurut cerita, kampung ini pertama sekali dibangun oleh Almarhum Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Babussalam. Beliau adalah seorang Ulama dan pemimpin Tarekat Kampung ini terdapat makam beliau yaitu Syekh Abdul Wahab Rokan yang dikenal juga dengan Syekh Basilam yang merupakan murid dari Syekh Sulaiman Zuhdi di Jabal Qubais sekilas, kampung Basilam mirip dengan sebuah pesantren yang terpencil, teduh, asri,dan damai. terlihat ada Mesjid utama dan sebuah bangunan berkubah lengkung disebelah masjid, sebuah bagunan utama dari kayu hitam yang besar dengan gaya rumah panggung, serta beberapa bangunan tambahan lainnya. Selain terdapat makam beliau, dikampung ini juga merupakan pusat penyebaran Tharikat Naqsybandiah Babussalam yang sekarang dipimpin oleh tuan Guru Syekh H. Hasyim Al-Syarwani, atau lebih dikenal Tuan Guru Hasyim. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda, “Al Ulama Warosatun An biya”, ulama adalah pewaris dari para di dekat makam orang-orang yang shaleh mempunyai pengaruh yang baik terhadap diri kita,salah satu caranya yaitu dengan menziarahinya. Ziarah kubur memiliki banyak hikmah dan manfaat, diantara yang terpenting adalahIa akan mengingatkan akherat dan kematian sehingga dapat memberikan pelajaran dan ibrah bagi orang yang berziarah. Dan itu semua tentu akan memberikan dampak positif dalam kehidupan, mewariskan sikap zuhud terhadap dunia dan materi. Berikut saya masukkan sejarah Syekh Abdul Wahab Rokan yang saya ambil dari beberapa lengkap Syeikh Abdul Wahhab bin `Abdul Manaf bin Muhammad Yasin bin Maulana Tuanku Haji Abdullah Tembusai. Lahir 10 Rabiulakhir 1242 H/11 November 1826 M. Wafat di Babussalam, Langkat, pada hari Jumaat, 21 Jamadilawal 1345 H/26 Disember 1926 M. Moyangnya Maulana Tuanku Haji Abdullah Tembusai adalah seorang ulama besar dan golongan raja-raja yang sangat berpengaruh pada zamannya. Ayahnya bernama Abdul Manaf bin Muhammad Yasin bin Maulana Tuanku Haji Abdullah Tambusei, seorang ulama besar yang abid dan cukup terkemuka pada saat Sedangkan ibunya bernama Arbaiyah binti Datuk Dagi bin Tengku Perdana Menteri bin Sultan Ibrahim yang memiliki pertalian darah dengan Sultan Syekh Abdul Wahab meninggal pada usia 115 tahun pada 21 Jumadil Awal 1345 H atau 27 Desember 1926 M. Masa remaja Syekh Abdul Wahab, lebih banyak dipenuhi dengan mencari dan menambah ilmu pengetahuan. Pada awalnya ia belajar dengan Tuan Baqi di tanah kelahirannya Kampung Danau Runda, Kampar, Riau. Kemudian ia menamatkan pelajaran Alquran pada Sholeh, seorang ulama besar yang berasal dari Minangkabau. Setelah menamatkan pelajarannya dalam bidang al-Quran, Syekh Abdul Wahab melanjutkan studinya ke daerah Tambusei dan belajar pada Maulana Syekh Abdullah Halim serta Syekh Muhammad Shaleh Tembusei. Dari kedua Syekh inilah, ia mempelajari berbagai ilmu seperti tauhid, tafsir dan fiqh. Disamping itu ia juga mempelajari “ilmu alat” seperti nahwu, sharaf, balaghah, manthiq dan arudh. Diantara Kitab yang menjadi rujukan adalah Fathul Qorib, Minhaj al-Thalibin dan Iqna’. Karena kepiawaiannya dalam menyerap serta penguasaannya dalam ilmu-ilmu yang disampaikan oleh guru-gurunya, ia kemudian diberi gelar “Faqih Muhammad”, orang yang ahli dalam bidang ilmu Abdul Wahab kemudian melanjutkan pelajarannya ke Semenanjung Melayu dan berguru pada Syekh Muhammad Yusuf Minangkabau. Ia menyerap ilmu pengetahuan dari Syekh Muhammad Yusuf selama kira-kita dua tahun, sambil tetap berdagang di Hasrat belajarnya yang tinggi, membuat ia tidak puas hanya belajar sampai di Malaka. Ia seterusnya menempuh perjalanan panjang ke Mekah dan menimba ilmu pengetahuan selama enam tahun pada guru-guru ternama pada saat itu. Di sini pulalah ia memperdalam ilmu tasawuf dan tarekat pada Syekh Sulaiman Zuhdi sampai akhirnya ia memperoleh ijazah sebagai “Khalifah Besar Thariqat Naqsyabandiyah al-Khalidiyah”. Syekh Abdul Wahab dalam penelusuran awal yang penulis lakukan, juga memperdalam Tarekat Syaziliyah. Hal ini terbukti dari pencantuman namanya sendiri ketika ia menulis buku 44 Wasiat yakni “Wasiat Syekh Abdul Wahab Rokan al-Khalidi Naqsyabandi as-Syazali…”. Selain itu, pada butir kedua dari 44 Wasiat, ia mengatakan “apabila kamu sudah baligh berakal hendaklah menerima Thariqat Syazaliyah atau Thariqat Naqsyabandiyah supaya sejalan kamu dengan aku”.18 Hanya saja sampai saat ini, penulis belum memperoleh data kapan, dimana dan pada siapa Syekh Abdul Wahab mempelajari Tarekat Syaziliyah ini. Pada saat belajar di Mekah, Syekh Abdul Wahab dan murid-murid yang lain pernah diminta untuk membersihkan wc dan kamar mandi guru mereka. Saat itu, kebanyakan dari kawan-kawan seperguruannya melakukan tugas ini dengan ketidakseriusan bahkan ada yang enggan. Lain halnya dengan Syekh Abdul Wahab. Ia melaksanakan perintah gurunya dengan sepenuh hati. Setelah semua rampung, Sang Guru lalu mengumpulkan semua murid-muridnya dan memberikan pujian kepada Syekh Abdul Wahab sambil mendoakan, mudah-mudahan tangan yang telah membersihkan kotoran ini akan dicium dan dihormati oleh termasuk para raja. Salah satu kekhasan Syekh Abdul Wahab dibanding dengan sufi-sufi lainnya adalah bahwa ia telah meninggalkan lokasi perkampungan bagi anak cucu dan murid-muridnya. Daerah yang bernama “Babussalam” ini di bangun pada 12 Syawal 1300 H 1883 M yang merupakan wakaf muridnya sendiri Sultan Musa al-Muazzamsyah, Raja Langkat pada masa itu. Disinilah ia menetap, mengajarkan Tarekat Naqsyabandiyah sampai akhir hayatnya. Di sela-sela kesibukannya sebagai pimpinan Tarekat Naqsyabandiyah, Syekh Abdul Wahab masih menyempatkan diri untuk menuliskan pemikiran sufistiknya, baik dalam bentuk khutbah-khutbah, wasiat, maupun syair-syair yang ditulis dalam aksara Arab Melayu. Tercatat ada dua belas khutbah yang ia tulis dan masih terus diajarkan pada jamaah di Babussalam. Sebagian khutbah-khutbah tersebut -enam buah diantaranya- diberi judul dengan nama-nama bulan dalam tahun Hijriyah yakni Khutbah Muharram, Khutbah Rajab, Khutbah Sya’ban, Khutbah Ramadhan, Khutbah Syawal, dan Khutbah Dzulqa’dah. Dua khutbah lain tentang dua hari raya yakni Khutbah Idul Fitri dan Khutbah Idul Adha. Sedangkan empat khutbah lagi masing-masing berjudul Khutbah Kelebihan Jumat, Khutbah Nabi Sulaiman, Khutbah Ular Hitam, dan Khutbah Dosa atau yang lebih dikenal dengan nama “44 Wasiat Tuan Guru” adalah kumpulan pesan-pesan Syekh Abdul Wahab kepada seluruh jamaah tarekat, khususnya kepada anak cucu / dzuriyat-nya. Wasiat ini ditulisnya pada hari Jumat tanggal 13 Muharram 1300 H pukul WIB 20 kira-kira sepuluh bulan sebelum dibangunnya Kampung tulis Syekh Abdul Wahab dalam bentuk syair, terbagi pada tiga bagian yakni Munajat, Syair Burung Garuda dan Syair Sindiran. Syair Munajat yang berisi pujian dan doa kepada Allah, sampai hari ini masih terus dilantunkan di Madrasah Besar Babussalam oleh setiap muazzin sebelum azan dikumandangkan. Dalam Munajat ini, terlihat bagaimana keindahan syair Syekh Abdul Wahab dalam menyusun secara lengkap silsilah Tarekat Naqsyabandiyah yang diterimanya secara turun temurun yang terus bersambung kepada Rasulullah Saw. Sedangkan Syair Burung Garuda berisi kumpulan petuah dan nasehat yang diperuntukkan khusus bagi anak dan remaja. Sayangnya, sampai saat ini Syair Burung Garuda tidak diperoleh naskahnya lagi. Sementara itu, naskah asli Syair Sindiran telah diedit dan dicetak ulang dalam Aksara Melayu Indonesia oleh Syekh Haji Tajudin bin Syekh Muhammad Daud al-Wahab Rokan pada tahun 1986. Dalam praktiknya, tarekat yang diajarkan oleh Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan mengandung dua sistem, yakni pengikut yang hanya mengambil tarekat dan pengikut yang mengambil tarekat sekaligus melaksanakan suluk pengasingan diri. Pengikut dari golongan pertama mengambil tarekat dari mursyid syekh dan diharuskan melaksanakan zikir qalbi menyebut nama Allah dalam hati setiap hari sekurang-kurangnya kali. Mereka dibenarkan ikut ber-khatam tawajjuh menamatkan Al-Quran di Madrasah Besar Babussalam sewaktu-waktu. Bersamaan dengan itu, ia sudah terikat dengan aturan dan adab golongan kedua tidak saja melaksanakan zikir qalbi dan ikut ber-khatam tawajjuh, tetapi juga melaksanakan suluk. Suluk hampir sama dengan ber-khalwat, yakni menyepi dan mengasingkan diri dari masyarakat ramai di sebuah bangunan yang dinamai rumah suluk tempat latihan rohani. Suluk ini ada kalanya dijalani selama 10 hari, 20 hari atau 40 hari. Tujuan suluk adalah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhkan diri dari segala sesuatu yang dapat membimbangkan dari mengingat Allah. Persulukan dimulai sesudah melaksanakan khatam tawajjuh, selesai shalat Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan bukanlah sosok yang terkenal dalam pergerakan melawan imperialisme Belanda, tapi ia aktif dalam mengarahkan strategi perjuangan non fisik sebagai upaya melawan sistem kolonialisme. Beliau mengirim utusan ke Jakarta untuk bertemu dengan Tjokroaminoto dan mendirikan cabang Syarikat Islam di Babussalam di bawah pimpinan H. Idris Kelantan. Nama Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan sendiri tercantum sebagai penasihat juga pernah ikut terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Aceh pada tahun 1308 H. Menurut cerita dari pihak Belanda yang pada saat itu sempat mengambil fotonya, Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan mampu terbang di angkasa, menyerang dengan gagah perkasa, dan tidak dapat ditembak dengan senapan atau menetap di Langkat, pihak Belanda sendiri memberikan penghargaan kepada Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan atas jasa-jasanya dalam membangun Kampung Besilam Babussalam dan menyebarkan kebenaran kepada penduduk. Terlepas dari motif di belakangnya, pada tanggal 1 Jumadil Akhir 1341 H 1923, Asisten Residen Van Arken bersama Sultan Langkat menghadiahi beliau bintang kehormatan dari emas. Bintang emas itu dilekatkan ke dadanya lewat satu upacara besar yang disaksikan ribuan hadirin. Setelah bintang itu diterimanya, Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan duduk menghadap kiblat dan menyampaikan pesan agar kiranya Ratu Belanda mau masuk agama Islam. Bintang tanda jasa itu sendiri dikembalikannya kepada Sultan Langkat yang memang dikenal sangat dekat dengan Belanda. Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan meminta maaf seraya mengatakan bahwa penghargaan itu tidak cukup menggembirakan karena merupakan cemeti yang keras bagi badannya yang sudah uzur, yang seharusnya dituntut lebih bersungguh-sungguh dalam menjunjung tinggi perintah Tuhan. Kepada khalayak ia berseru “Orang Belanda saja sudah menghargai kita dalam menjalankan agama Islam, jadi kita sendiri pun harus lebih taat beribadah dan menjauhi larangan-Nya”. Sebagai seorang yang sangat dipuja pengikutnya, Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan cukup dikeramatkan oleh penduduk setempat. Sejumlah cerita keramat tentang beliau yang cukup populer di kalangan masyarakat Langkat bisa dilihat sebagai diadakan gotong-royong membangun anak sungai di Kampung Babussalam, nasi bungkus yang rencananya akan dibagikan kepada peserta gotong-royong kurang jumlahnya. Nasi yang tersedia hanya 40 bungkus, sementara para pekerja berjumlah ratusan. Melihat hal itu, Tuan Syekh menyuruh petugas mengumpulkan kembali nasi yang sudah sempat dibagikan dalam sebuah bakul. Kemudian ia menutupi bakul itu dengan selendangnya dan berdoa. Beberapa saat sesudah itu, disuruhnya para petugas membagikan kembali nasi bungkus itu, dan ternyata jumlahnya Syekh Abdul Wahab Rokan juga dikenal mampu mendorong perahu-perahu dengan mudah, padahal perahu-perahu itu sangatlah berat dan tak mampu didorong oleh seorang saja. Kisah lain, pada suatu masa pihak Belanda merasa curiga karena ia tidak pernah kekurangan uang. Lantas mereka menuduhnya telah membuat uang palsu. Beliau merasa sangat tersinggung, sehingga ia meninggalkan Kampung Babussalam dan pindah ke Sumujung, Malaysia. Sebagai informasi, pada saat itulah kesempatan beliau mengembangkan tarekat Naqsabandiyah di Malaysia, di mana sebagian pengikutnya adalah rombongan tour yang sedang kami handle saat ini. Nah, selama kepergiannya itu, konon sumber-sumber minyak BPM Batavsche Petroleum Matschapij sekarang Pertamina di Langkat menjadi kering. Kepah dan ikan di lautan sekitar Langkat juga menghilang sehingga menimbulkan kecemasan kepada para penguasa Langkat. Akhirnya ia dijemput dan dimohon untuk menetap kembali di Babussalam. Setelah itu, sumber minyak pun mengalir dan ikan-ikan bertambah banyak di lautan. Kaum buruh dan nelayan senang sekali. Sesudah beliau wafat, banyak orang yang berziarah dan bernazar ke kuburnya. Konon pula, ada pengunjung yang ingin meminta anak laki-laki setelah ia mempunyai 8 anak perempuan. Tak lama kemudian ia mendapatkan anak laki-laki. Banyak lagi cerita-cerita keramat di seputar sosok Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan dan kuburannya. Setahun sekali, bertepatan dengan hari wafat Tuanku Guru Abdul Wahab Rokan tanggal 27 Desember 1926, diadakan acara haul besar peringatan wafat Tuan Guru Pertama. Saat inilah datang ribuan murid dan peziarah dari seluruh pelosok Asia dan Indonesia ke Basilam. Di hari pertama dan kedua haul, pada malam hari seusai shalat isya, para khalifah sebutan pengikutnya dan peziarah melakukan dzikir di depan makam Tuan Guru pertama Abdul Wahab Rokan. Peziarah datang ke sini selain untuk mengikuti acara dzikir bersama di makam Tuan Guru Pertama, juga bersilaturahmi dengan penerus Tuan Guru Basilam. Di saat inilah, kampung Besilam yang biasanya teduh dan tenang mendadak menjadi sibuk karena datangnya ratusan bis ke mari membawa ribuan wisatawan, khalifah, dan peziarah.
Langkat- Bersama ribuan jemaah dari berbagai daerah di Indonesia, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyalatkan dan menghantarkan jenazah Almarhum Tuan Guru Besilam Babussalam Syekh H Hasyim Al- Syarwani ke pemakaman di Kompleks Nosah Pesantren Babussalam, Padangtualang, Langkat, Minggu (17/11). Sebelum disalatkan, Gubernur Edy Rahmayadi duduk di samping jenazah dan keluarga.

Secara etimologi, karamah karomah berarti penghormatan atau kemuliaan. Di Indonesia, karomah ini populer dengan sebutan keramat. Munculnya karamah pada seorang ulama atau wali Allah merupakan penghormatan atau pemuliaan dan isyarat dari Allah atas eksistensi seorang wali di sisi-Nya. Karomah ini tidak dimiliki semua orang kecuali mereka yang diridhoi Indonesia, tak sedikit ulama yang memiliki karomah. Mereka yang mendapat karomah ini selalu menunjukkan kepribadian baik dan meniru jejak Rasulullah SAW dan menjalankan Pagi kali ini kita akan menceritakan sosok Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan atau lebih dikenal dengan sebutan Tuan Guru Babussalam. Ia adalah seorang ulama, ahli fiqih, sufi dan pemimpin Tarekat Naqsabandiyah pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Selain berjasa mendirikan Kampung Besilam atau Babussalam, Kabupaten Langkat sekitar 75 kilometer dari Kota Medan, Syekh Abdul Wahab Rokan memiliki karomah yang luar biasa. Tak heran jika makamnya di Kampung Besilam, Langkat, Sumatera Utara tak pernah sepi dari peziaroh. Nama lengkapnya Syekh Abdul Wahhab bin Abdul Manaf bin Muhammad Yasin bin Maulana Tuanku Haji Abdullah Tembusai. Lahir Kampung Danau Runda, Kabupaten Kampar, Riau, pada 19 Rabiul Akhir 1230 H atau 28 September 1811. Wafat pada usia 115 tahun di Babussalam, Langkat, Sumatera Utara, pada Jum'at, 21 Jamadil Awal 1345 H bertepatan dengan 27 Desember 1926. Nama beliau juga diabadikan oleh pendiri Pondok Pesantren Babussalam, Pekanbaru, Riau, sebagai nama lembaga berbadan hukum yang menaungi Pondok Pesantren ini, yaitu Yasasan Syekh Abdul Wahab Abdul Wahab Rokan lahir dengan nama Abu Qosim. Setelah menunaikan ibadah haji ia berganti nama menjadi Haji Abdul Wahab. Sedangkan tambahan nama Rokan menunjukkan bahwa ia berasal dari Sungai Rokan. Ia lahir dari keluarga bangsawan yang berpendidikan dan taat beragama. Ayahnya Abdul Manaf bin Muhammad Yasin bin Tuanku Abdullah Tambusai, seorang ulama terkemuka di kampungnya. Sedangkan buyutnya bernama Tuanku Tambusai, ulama dan pejuang yang masih keturunan keluarga Kerajaan Islam Siak Seri Inderapura. Ibunya bernama Arbaiyah binti Dagi yang masih keturunan Kesultanan Langkat, Sumatera Utara. Tuan Syekh Abdul Wahab pertama kali mendapat pendidikan Quran langsung dari ayahnya. Setelah ayahnya wafat, ia belajar kepada Tuanku Muhammad Shaleh Tambusai dan Tuanku Haji Abdul Halim Tambusai dan Syekh Muhammad Yusuf di Semenanjung Melayu selama dua tahun 1863, ia menunaikan ibadah haji ke Mekkah dan memperdalam ilmu keislaman selama enam tahun 1863-1869. Di antara guru-gurunya di Mekkah yaitu Syekh Saidi Syarif Dahlan mufti mazhab Syafi'i. Syekh Hasbullah ulama Indonesia yang mengajar di Masjidil Haram. Syekh Muhammad Yunus Abdurrahman Batu Bara ulama Indonesia asal tanah Batak dan Syekh Sulaiman Zuhdi di Jabal Abu Qubais, Sulaiman Zuhdi inilah yang kemudian memberi ijazah pegesahan dan membaiat Syekh Abdul Wahab untuk menyiarkan Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah di tanah kelahirannya. Ia menyebarkan tarekatnya tidak hanya di kampungnya saja, namun meliputi wilayah Riau, Tapanuli Selatan, Sumatera Timur, bahkan sampai ke Semenanjung Melayu. Terkait asal-usul Kampung Besilam Langkat ini bermula ketika Syeikh Abdul Wahab mendapatkan wakaf sebidang tanah dari Sultan Langkat pada tahun 1879. Pada tahun 1883, Syekh Abdul Wahab beserta para santrinya kemudian membangun sebuah perkampungan baru di Langkat lengkap dengan masjid dan pesantren. Perkampungan itu semakin berkembang dan diberilah nama Kampung Babussalam yang berarti pintu keselamatan. Masyarakat umum sering menyebutnya Bassilam atau Besilam. Kampung Basilam atau Babussalam ini dibangun Syekh Abdul Wahab pada 1811-1926. Demikian pula nama pesantren dan masjidnya serta kegiatan tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah yang dipimpin Syeikh Abdul Wahab yang kemudian dikenal dengan sebutan Suluk Bassilam. Sebagai seorang ulama sufi, Syekh Abdul Wahab Rokan cukup dikeramatkan penduduk setempat. Sejumlah cerita keramat tentang beliau cukup populer di kalangan masyarakat Langkat. Di antara karomah beliau yang paling populer adalah ketika diadakannya gotong-royong membangun anak sungai di Kampung Babussalam. Nasi bungkus yang rencananya akan dibagikan kepada peserta gotong-royong ternyata kurang. Nasi yang tersedia hanya 40 bungkus, sementara para pekerja berjumlah ratusan. Melihat itu, Syekh Abdul Wahab menyuruh petugas mengumpulkan kembali nasi yang sudah sempat dibagikan dalam sebuah bakul. Kemudian ia menutupi bakul itu dengan selendangnya dan berdoa. Beberapa saat setelah itu, para petugas kemudian membagikan kembali nasi bungkus itu, dan ternyata jumlahnya berlebih. Tuan Syekh Abdul Wahab Rokan juga dikenal bisa mendorong perahu-perahu dengan mudah, padahal perahu-perahu itu sangatlah berat dan tak mampu didorong oleh seorang lain, pada saat masa masa penjajahan, Belanda mencurigai Syeikh Abdul Wahab karena tidak pernah kekurangan uang. Lantas Belanda menuduhnya telah membuat uang merasa tersinggung, Syekh Abdul Wahab meninggalkan Kampung Babussalam dan pindah ke Sumujung, Malaysia. Pada saat hijrah itulah beliau menyempatkan waktu mengembangkan tarekat Naqsyabandiyah di kepergian Syekh Abdul Wahab, konon sumber-sumber minyak BPM Batavsche Petroleum Matschapij sekarang bernama Pertamina di Langkat menjadi kering. Kepah dan ikan di lautan Langkat juga menghilang sehingga menimbulkan kecemasan para penguasa Langkat. Akhirnya Syekh Abdul Wahab dijemput dan dimohon untuk kembali ke Babussalam. Setelah itu, sumber minyak pun mengalir dan ikan-ikan bertambah banyak di lautan. Kaum buruh dan nelayan senang Abdul Wahab juga dikisahkan pernah ikut dalam peperangan melawan Belanda di Aceh pada tahun 1308 H atau bertepatan tahun 1891. Menurut cerita dari pihak Belanda yang saat itu sempat mengambil fotonya, Syekh Abdul Wahab Rokan mampu terbang di angkasa. Kemudian menyerang dengan gagah perkasa dan tidak dapat ditembak dengan senapan atau meriam. Setelah Beliau wafat pada tahun 1926 dalam usia 115 tahun, banyak orang yang berziarah dan bernazar ke makamnya. Bertepatan dengan hari wafat Tuan Guru Syeikh Abdul Wahab Rokan diadakan acara haul besar peringatan wafat Tuan Guru Pertama, yakni pada tanggal 21 Jumadil Awal setiap tahunnya. Pada momen ini ribuan pengikut dan peziarah dari pelosok Indonesia dan sejumlah negara Asia datang berbondong-bondong ke Besilam. Selain mengikuti acara dzikir bersama, peziaroh juga bersilaturahmi dengan penerus Tuan Guru Besilam. Di saat itulah Kampung Besilam yang biasanya teduh dan tenang mendadak menjadi sibuk karena kedatangan ribuan murid, peziarah, ulama hingga para wisatawan. Bagi masyarakat Sumatera Utara, Besilam sangat dihormati karena sosok Tuan Syekh Abdul Wahab berpulangnya Tuan Guru Babussalam Syekh Abdul Wahab Rokan, ajaran Tarikat Naqsabandiyah terus diamalkan oleh murid yang menggantikan perannya sebagai penyiar Islam di tanah Langkat. Keadaan kampung Besilam sangat tenang, berada jauh dari pusat keramaian, dan hanya dikelilingi oleh banyak orang memilih Kampung Besilam sebagai tempat tarekat dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebuah pesantren pun berdiri kokoh di tengah kampung. Selain itu terdapat dua masjid, salah satu kompleksnya menjadi makam bagi Syekh Abdul Wahab. Satunya lagi merupakan masjid yang digunakan para santri dan warga kampung untuk Syekh Abdul Wahab adalah ketika sibuk memimpin Tarekat Naqsyabandiyah, ia masih menyempatkan diri menuliskan pemikiran sufistiknya, baik dalam bentuk khutbah-khutbah, wasiat, maupun syair-syair yang ditulis dalam aksara Arab Melayu. Tercatat ada dua belas khutbah yang ia tulis dan masih terus diajarkan kepada jamaah di Babussalam. Wasiat atau yang lebih dikenal dengan nama “44 Wasiat Tuan Guru” adalah kumpulan pesan-pesan Syekh Abdul Wahab kepada seluruh jamaah tarekat, khususnya kepada anak cucu dan keturunannya. Karya tulis Syekh Abdul Wahab dalam bentuk syair, terbagi pada tiga bagian yakni Munajat, Syair Burung Garuda dan Syair Sindiran. Syair Munajat yang berisi pujian dan doa kepada Allah, sampai hari ini masih terus dilantunkan di Madrasah Besar Babussalam oleh setiap muazzin sebelum azan dikumandangkan. Dalam munajat itu tampak keindahan syair Syekh Abdul Wahab dalam menyusun secara lengkap silsilah Tarekat Naqsyabandiyah yang diterimanya secara turun temurun yang terus bersambung kepada Rasulullah SAW. Sedangkan Syair Burung Garuda berisi kumpulan petuah dan nasehat yang diperuntukkan khusus bagi anak dan remaja. Sayangnya, sampai saat ini Syair Burung Garuda tidak diperoleh naskahnya lagi. Sementara itu, naskah asli Syair Sindiran telah diedit dan dicetak ulang dalam Aksara Melayu Indonesia oleh Syekh Haji Tajudin bin Syekh Muhammad Daud Al-Wahab Rokan pada tahun Sejarah Syekh Abdul Wahab Tuan Guru Babussalam, Pustaka Diolah dari berbagai sumber.rhs

lSS4GH.
  • vlh1t7okj4.pages.dev/261
  • vlh1t7okj4.pages.dev/320
  • vlh1t7okj4.pages.dev/360
  • vlh1t7okj4.pages.dev/42
  • vlh1t7okj4.pages.dev/95
  • vlh1t7okj4.pages.dev/292
  • vlh1t7okj4.pages.dev/63
  • vlh1t7okj4.pages.dev/10
  • vlh1t7okj4.pages.dev/86
  • silsilah tuan guru besilam